topbella

Saturday 15 December 2012

Pertanyaan-pertanyaan Filsafat


Oleh :
Rina Susilowati (09301241050)

Ini merupakan refleksi dari perkuliahan filsafat pada hari Senin, 10 Desember 2012 yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa yang diajukan untuk dijawab oleh dosen yang bersangkutan.
*      Yulian Angga P. : Apakah dalam kehidupan ini mengikuti pola?
Jawaban :
Sebuah pola bukanlah pola bagi orang yang tidak memahaminya. Sebuah jalan bukanlah jalan bagi orang yang memahaminya. Namun bagi orang yang memahami dan mempercayai bahwa semua sudah di desain oleh Tuhan sehingga dalam hidup ini ada polanya, tergantung pikiran dan keyakinan kita.
*      Rina Susilowati :  Apa hakekat perbedaan dalam persatuan?
  Kapan sesuatu itu disebut sebagai mimpi?
Jawaban :
Orang itu berbeda dalam segala hal, tapi tetap bisa bersama dalam beberapa hal. Semua orang dalam kehidupan itu sama, seperti sama-sama makhluk Tuhan, sama-sama bersikap, sama-sama hidup, dan lain-lain. Namun, tidak ada manusia di dunia ini yang sama meskipun diciptakan dari sesuatu yang sama. Dalam filsafat, perbedaan dalam persatuan itu solusinya adalah yang sama itu apanya dan yang tidak sama itu apanya.
Mimpi itu berarti ingat kembali berdasarkan kualitasnya dan pengalaman hidupnya. Contoh : rindu sekali, sehingga mimpi bertemu dengan orang yang dirindukan. Area mimpi bisa dipelajari dalam berfilsafat, ada teorinya.
*      Ermitasari : Apakah beda antara sayang dan cinta?
Jawaban :
Sayang dan cinta itu kontekstual dan berdimensi, sama-sama merupakan intuisi sehingga tidak dapat didefinisikan dan hanya dapat dicirikan atau diketahui berdasarkan karakteristiknya. Misalnya karakteristik orang yang sedang jatuh cinta. Orang  akan mampu membedakan antara sayang dan cinta dengan intuisi, pengalamanlah yang akan mampu mendefinisikannya, yaitu berdasarkan orang-orang di sekitarnya, bagaimana yang disebut dengan cinta dan bagaimana yang disebut dengan sayang. Jadi, setiap orang mampu mendefinisikan cinta dan sayang sendiri-sendiri. Contoh : oh sayangku, oh cintaku itu levelnya sama, yaitu untuk memanggil pacar. Selain itu, karena cinta itu konstektual, maka nama orang pun terkadang menggunakan kata cinta, sebab orang member nama itu juga konstektual.
*      Dwi Kartikasari : Mengapa yang tidak ada bukan merupakan obyek filsafat?
Jawaban :
Obyek filsafat memang yang ada dan yang mungkin ada. Sedangkan yang tidak ada itu relatif, tergantung ruang dan waktu. Nah, yang tidak ada pun bisa dikategorikan menjadi yang mungkin ada sehingga juga merupakan obyek filsafat. Contoh : kita tidak mengerti apa yang sedang dipegang oleh seseorang, tapi sesuatu itu bisa jadi mungkin ada.
*      Nurmanita Prima R. : Bagaimana hakekat guru matematika yang galak?
Jawaban :
Pertanyaan tersebut diubah menjadi apa ciri-ciri guru yang galak, karena tidak sesuai jika kata hakekat itu digunakan. Galak merupakan sifat seseorang. Ciri-cirinya adalah mudah marah, mempunyai toleransi yang kecil, suka memaksakan kehendak.
*      Arlian Bety A. : bagaimana menghadapi orang yang enggan untuk berbagi pengetahuan kepada orang lain?
Jawaban :
Kita menggunakan komunikasi dengan orang lain, jika yang dihargai tidak ikhlas, maka berdoa saja. Pelit itu juga berdimensi. Menurut saya, dalam hal ilmu itu murah, silahkan untuk diketahui. Tapi orang-orang di tingkat Negara maju atau negara kapital yang orientasinya bisnis, maka ia sudah mulai menghargai apa yang mereka pikirkan. Di Amerika, ada “teachers pay teachers” yang artinya guru membayar guru. Seorang guru itu membuat file, dokumen, artikel yang dipublikasikan agar dapat dilihat oleh semua orang. Jika orang tersebut menginginkannya, maka ia harus membayar. Oleh karena itu, ilmu yang dimiliki akan bermanfaat bagi orang lain.  Dalam menasehati orang lain juga ada caranya agar apa yang dikatakan itu dapat dipahami sebagai saran untuk kebaikannya.
*      Naafi Awalunita : Bagaimana cara memberikan pemahaman pure mathematics kepada para guru yang tidak suka?
Jawaban :
Berdasarkan pertanyaan tersebut, anda menganggap bahwa orang lain adalah obyek yang diberikan ilmu. Walaupun guru atau orang dewasa, prinsip hidup itu ketrampilan hidup atau lifeskill, yaitu to construct, tidak sembarangan, tidak hanya menerima ilmu. Ada tahapan dalam memahami sesuatu. Contoh : pengalaman Bapak Marsigit saat berkunjung ke SMP Balikpapan.
Ketika pertama kali maka tidak memiliki pemahaman sama sekali atau pemahamannya masih nol, setelah diberi tahu oleh seseorang tentang keadaan dari sekolah tersebut maka pemahamannya bertambah. Selanjutnya sampai di sekolah, beliau berkeliling untuk mengadakan observasi sehingga pemahaman terus bertambah. Sebagai pembelajar, kita harus aktif memahaminya, bukan hanya diberi. Dalam memahami sesuatu itu membutuhkan waktu, kita membangun pengetahuan sendiri, harus memiliki keinginan yang besar untuk mau belajar.
*      Felisitas Sayekti P. : Apa yang menyebabkan krisis multidimensi di Indonesia?
Jawaban :
Krisis multidimensi yang terjadi di Indonesia itu penyebabnya adalah guru. Perilaku guru yang seperti telah disebutkan di atas, bahwa tidak belajar secara alami dan kehilangan intuisinya sehingga ngawur dan melanggar peraturan-peraturan yang ada.
*      Siti Subekti : Apa yang dimaksud dengan hermenitika?
Jawaban :
Hermenitika artinya menerjemahkan dan diterjemahkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Belajar matematika juga merupakan hermenitika, yaitu sebagai guru, kita memfasilitasi atau membantu agar siswa mampu bersilaturahmi dengan matematika.

*      Rudy Prasetya : Bagaimana melawan kemalasan?
Jawaban :
Gemuk itu godaannya ingin tidur, sehingga membuat malas. Berfilsafat itu membuat badan menjadi kurus, karena mengerti bisa menyebabkan tidak bahagia. Contoh : mengerti kalau selingkuh
*      Aries Saputra : Apa beda khayalan dan cita-cita?
Jawaban :
Khayalan itu cita-cita, tapi cita-cita belum tentu khayalan. Cita-cita itu khayalan yang punya alasan dan latar belakang. Misal : dasarnya adlah orang tua. Jika orangtuanya seorang guru, maka ia mempunyai cita-cita menjadi seorang guru. Selain itu, cita-cita merupakan berkhayal yang terstruktur dan khayalan yang bisa dipertanggung jawabkan. Kalau berkhayal itu terputus-putus.
*      Siti Zaenab : Apa hakekat sombong?
Jawaban :
Sombong itu pengertiannya bertingkat-tingkat, dari orang awam hingga spiritual. Jika spiritual, maka pengertiang sombong itu dapat diketahui dengan mempelajari setan. Sombong dapat dimengerti tanpa didefinisikan karena itu menggunakan intuisi. 

0 comments:

Post a Comment

Entri Populer

About Me

My Photo
Rina Susilowati
purple girl........
View my complete profile